Detail Informasi - Manfaat Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan di Indonesia

Manfaat Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan di Indonesia

Deep Learning

Penerapan Deep Learning dalam pendidikan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan tuntutan abad ke-21.

Melansir World Economic Forum, salah satu alasan kuat mengapa pendekatan ini diperlukan adalah karena relevansinya dengan kompetensi abad 21 atau 21st Century Skills, yang terbagi menjadi tiga poin besar, yaitu Foundational Literacies, Competencies, dan Character Qualities.



1. Foundational Literacies (Literasi Dasar)
Keterampilan literasi dasar merupakan skill yang dapat membantu siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan inti pada kehidupan sehari-hari. Pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran siswa dapat membangun fondasi yang kuat dalam keterampilan ini, sehingga siswa mampu menggunakan kemampuan dasarnya dalam situasi nyata.

Kemampuan ini mencakup beberapa poin sebagai berikut:

Literacy (Literasi) → Dengan pendekatan Deep Learning, literasi siswa tidak hanya dibatasi pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami makna di balik informasi yang diserap.
Numeracy (Kemampuan Numerik) → Daripada hanya menghafal rumus, dengan Deep Learning, siswa didorong untuk memahami konsep dasar matematika, sehingga mereka dapat menerapkannya dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
Scientific Literacy (Literasi Sains) → Deep Learning dapat membantu siswa untuk mengaitkan konsep sains dengan kehidupan nyata dan menyelami proses penemuan ilmiah secara lebih mendalam.
ICT Literacy (Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi) → Dengan Deep Learning, siswa dapat mempelajari cara mengelola informasi digital dengan lebih bijak, memahami etika penggunaan teknologi, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Financial Literacy (Literasi Keuangan) → Melalui pendekatan Deep Learning, siswa dapat memahami konsep dasar ekonomi, cara mengelola uang, dan memahami dampak dari setiap keputusan finansial yang mereka lakukan.
Cultural & Civic Literacy (Literasi Budaya dan Kewarganegaraan) → Penerapan Deep Learning memungkinkan siswa memahami nilai budaya dan kewarganegaraan secara lebih mendalam, menghargai perbedaan budaya, serta memahami peran mereka sebagai warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
2. Competencies (Kompetensi)

Kompetensi mencakup cara siswa menghadapi tantangan kompleks, yang meliputi keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Adanya Deep Learning mampu mendorong siswa untuk memiliki pendekatan yang lebih mendalam dan analitis terhadap tantangan yang akan mereka hadapi di masa kini maupun masa mendatang.

Kompetensi mencakup beberapa poin sebagai berikut:

Critical Thinking / Problem Solving (Berpikir Kritis / Pemecahan Masalah) → Deep Learning mengajarkan siswa untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang inovatif.
Creativity (Kreativitas) → Dalam pendekatan Deep Learning, siswa didorong untuk bereksperimen, menghubungkan ide-ide, dan menghasilkan pemikiran yang original.
Communication (Komunikasi) → Deep Learning memungkinkan siswa untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan membiasakan mereka berbicara, mendengar, dan memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.
Collaboration (Kolaborasi) → Deep Learning akan mendorong siswa untuk belajar bekerja sama dalam tim, menghargai kontribusi rekan satu tim, dan mengembangkan empati.
3. Character Qualities (Kualitas Karakter)

Deep Learning juga membantu siswa untuk membentuk kualitas karakter yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah. Kualitas karakter ini mencakup beberapa poin sebagai berikut:

Curiosity (Rasa Ingin Tahu) → Deep Learning akan membiasakan siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dengan cara mengajak mereka menggali informasi dan bertanya secara lebih mendalam terkait suatu topik.
Initiative (Inisiatif) → Dengan pendekatan Deep Learning, siswa akan dilatih untuk proaktif dan inisiatif dalam mencari jawaban dan solusi.
Persistence / Grit (Ketekunan) → Deep Learning membiasakan siswa untuk bekerja keras, terus mencoba, tidak mudah menyerah, dan mampu memecahkan masalah hingga tuntas, sehingga dapat mengembangkan ketekunan dalam mencapai tujuan.
Adaptability (Kemampuan Beradaptasi) → Deep Learning mampu mendorong siswa untuk terbiasa dengan adanya perubahan, baik dalam proses belajar maupun dalam kehidupan mereka, sehingga mereka lebih fleksibel dalam menghadapi situasi baru.
Leadership (Kepemimpinan) → Pembelajaran berbasis kelompok dalam Deep Learning dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memimpin dan mengambil tanggung jawab.
Social and Cultural Awareness (Kesadaran Sosial dan Budaya) → Deep Learning dapat memfasilitasi siswa untuk membangun kesadaran sosial dan budaya yang kuat, serta menghargai keragaman dan perbedaan sebagai sesuatu yang bisa memperkaya pengalaman belajar mereka.
Dengan diterapkannya pendekatan Deep Learning dalam pendidikan di Indonesia, diharapkan siswa dapat berkembang menjadi individu yang lebih kritis, memiliki pemahaman mendalam, dan mampu berpikir reflektif.

Pendekatan ini sejalan dengan program prioritas Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang ingin mencetak generasi muda yang unggul di bidang sains dan teknologi, memiliki moral yang kuat, dan memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman, utamanya keterampilan abad ke-21 atau 21st Century Skills yang telah dijelaskan di atas.

← Kembali ke Daftar